Serendipity


Hello blog world! (apasik)

Hmm.

Sebenernya gue gak ada niatan atau kepikiran sama sekali untuk main blog, soalnya tumblr udah lebih dari cukup buat gue. Tapi yaa karna tumblr udah diblocked di negara ini dengan alasan mengandung konten negatif (gak paham gak paham) dan diri sendiri juga butuh untuk cuapcuap meluapkan random thoughts atau 3am feelings tanpa peduli apakah akan ada yang baca tulisan ini --selain saya tentunya-- atau enggak yaa. Maka. Welcome. To. Blogspot. Lyfe. Yea.

Sekarang waktu di hp ini menunjukkan pukul 1 pagi, dannnn gue baru aja kebangun. Karna gue tinggal di kramat pulo yg super hectic dan marjinal abis, maka dini hari adalah waktu yang paling menenangkan dan memberikan banyak inspirasi. Jadi, saat ini ada banyak pikiran liar yang melintas dan minta banget dikeluarin. Kaya kata Fiersa Besari, "Menulis adalah sebuah kegiatan untuk mengabadikan pemikiran". Hal-hal yang bakal gue tuang ke dalam bentuk tulisan kemungkinan besar spontan dari keresahan yang susah untuk gue ungkapin atau spontan aja berangkat dari kejadian sehari-hari. Itung-itung buat stress healing jugasih sekalian ngasah otak dalam menuangkan pikiran ke bentuk tulisan.

Pernah denger kata serendipity? Apa yang ada dipikiran kalian kalo denger kata itu? Tiap orang pasti punya banyak hal ajaib yang terjadi dihidupnya masing-masing, ups and downs, termasuk gue (kalo hidup kalian datar aja silahkan pertanyakan ke diri masing-masing). Akhir-akhir ini handphone urang dipenuhi curhatan dari temen-temen. Ya, apalagi kalo bukan perkara hati. Topik ini memang gak akan ada habisnya untuk dibahas, dan tiap orang punya jalan cerita masing-masing yang gak akan sama persis satu sama lain. Kalo kalian berada di rentang usia 20 taunan yaa mau dipikirin atau nggak pasti topik itu akan mampir sendiri kehidup kita.

Memiliki hubungan spesial diusia yang udah gue sebutin di atas memang gak akan lagi punya waktu untuk masalah rendahan. Kualitasnya jelas beda dengan anak abege. Termasuk cara menyikapinya. Mungkin kalo anak SMP wajar lah ya update-update terus perkodean dimedsos yang ada dia-nya biar sengaja dibaca. Tapi kalo yang kaya gitu masih berlangsung secara intens pada manusia berkepala dua apa masih bisa dianggap wajar? Gue rasa orang malah gerah kali ya liat update-an kegalauan kita. Sekali dua kali ya oke, tapi kalo berkali-kali apa gak gumoh? Kalo kata lagunya Efek Rumah Kaca "lagu cinta meluluuu..."

Balik lagi, menanggapi topik ini manusia memang lucu. Kita mati-matian mengejar sosok yang menolak kita, dan menolak sosok yang mati-matian mengejar kita. Segala cara dilakuin cuma untuk mendapatkan respon dari dia. Serendah itukah sampai tidak lagi mempedulikan mau dipandang sebagai apa diri ini. Terlebih kalo kalian adalah perempuan, haruskah mengorbankan harga diri? Mungkin ini salah satu perwujudan dari peribahasa gajah di pelupuk mata tak nampak, tapi kuman di sebrang lautan terlihat jelas. Fokus kita hanya satu, yaitu dia. Kita terlalu sibuk mengagumi sampai lupa bahwa ada orang lain disekitar kita. Terlalu sibuk menyusun harapan dari serangkaian kebetulan yang sebenarnya kita tau kalo hal itu belum tentu bermakna apa-apa (cagila banget gak tuh bahasa gue?)

Gue pun sadar setelah membaca tulisan, "hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku takkan pernah menjadi takdirku, dan apa yang menjadi takdirku takkan pernah melewatkanku" umar bin khattab tuh yang bilang kaya gitu. Bener-bener nampar diri ini supaya jangan lagi gampang baperan, sekaligus menenangkan karna memberi kepastian terkait eksistensi keberadaan takdir. Jadi mulai sekarang gue memutuskan quote ini jadi pegangan dalam menjalani hidup yang bisa melebur di semua aspek (gulu gulu gulu~~~).

Dari serangkaian kisah tentang topik ini yang pernah terjadi pada hidup gue, gue pun semakin yakin bahwa selama ini yang membuat rumit adalah harapan yang kita bangun sendiri. Sebenernya kita mampu kok membedakan dengan jelas antara harapan yang dia berikan dan harapan yang kita bangun sendiri. Hanya saja kita belum cukup dewasa untuk sadar kapan waktu untuk berjuang dan kapan waktu untuk melepas. As simple as that.

Maka dari itu, kata serendipity jadi jawaban paling tepat dari persoalan di atas. Serendipity sendiri memiliki makna finding something good without looking for it. Bukankah sesuatu yang unexpected lebih indah daripada berharap? Be good, and let it find you. Gue percaya, takdir pasti datang bersama dukungan dari semesta. Jika dia takdirmu, dia akan menemukanmu. Sekali lagi, ini pendapat gue aja dalam menjalani hidup sebagai perempuan :)

Ps. Oiya ngomong-ngomong cara edit background tema blogspot gimana sih? 😂



Komentar

  1. Maaf aku gabisa jawab Ps. kamu yg terakhir tp aku bisa kasih solusi kalo kamu masih mau nuangin thoughts kamu di tumblr. Kamu bisa pakai vpn setiap mau buka tumblr:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

🖤

Akhir Menuju Awal

Walk Away