Postingan

Pregnancy

Gambar
Random.  Iya. Rasanya random aja, sampe aku sendiri aja nggak paham sama tubuhku. Kadang lelah, ngerentek, kadang enerjik, lincah. Kadang juga tiba-tiba sedih tiba-tiba seneng.  Untuk makan? Lumayan susah-susah gampang. Seringnya sih males banget untuk makan atau nyemil. Tapi kalo udah pengen sih bisa abis banyak. Sampe pernah gumoh gara-gara kekenyangan ckck. Maunya makan buah atau minum jussss terussssss~ Berat badan susahhh banget naik, sampe disuruh makan es krim &coklat sama bu bidan :9 tapi giliran udah mendekati lahiran disuruh stop nyemil nyemil nya krn takut kebesaran 😅 Untuk tidur? Trimester 1-2 tertib banget, jam 10 pasti udah bobokkk. Selalu tidur siang juga. Tapi semenjak masuk trimester 3 polanya jadi rusak. Apalagi berbarengan sama bulan puasa. Tidurnya susah dan kepotong-potong. Hadap sana salah, miring sini salah, pegel terusss, nyeri dan maunya pipis terus heu jadi seringnya jam 12an baru tidur malam :( udah jarang tidur siang juga hmm Untuk aktivitas?  Trimester

Akhir Menuju Awal

Gambar
14 Agustus 2020, saya akhirnya menikah dengan seseorang 'disekitar' saya yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Mungkin banyak yang kaget, banyak yang heran, banyak yang gak nyangka, banyak yang 'salah paham', tapi ternyata bbrp orang juga ada yang meramalkan daridulu. Pertemanan kami sih sebenernya gak ada yang spesial. Tapi jujur karna kami emang satu organisasi di kampus.. pagi, siang, sore, malem, bahkan hari sabtu, seringnya yaa mau gak mau, sengaja gak sengaja, kami pasti ketemu dan pasti lah berinteraksi. Diperbudak amanah dan tanggungjawab kala itu, kami saling mengenal sifat dan karakter masing-masing. Bukan sama dia aja yaa... sama yg lain juga (baca: yg ikut organisasi). 3 tahun aktif jadi pengurus di organisasi sosial itu, ya banyak yg udah saya lewatin. Biarin yah, kadang pakai 'saya', kadang pake 'gue', kadang 'aku', se-mood saya ajah hehe lanjut.. Ketawa, nangis, pusing, dimarahin, dikritik, mikir keras, nyari-nyari solusi, biki

Tujuan Hidup Masing-Masing Orang Berbeda

Gambar
Satu hari tante gue pernah bilang "cari calon yang kaya, yang punya rumah". Gue cuma bisa senyum aja. Apa iya segala sesuatunya mesti ditaker pake materi? Toh gue yakin, orang kaya yang punya rumah pun belum tentu seleranya kayak gue. Lagian, ada jg kok orang yang dulunya nikah sama orang kaya, baru berapa taun nikah ditinggal lakinya nikah lagi sama perempuan lain. Jadi, apakah materi masih jadi indikator dalam menentukan pasangan hidup? Hhmm? Gausah jauh-jauh, ada satu hal baik yg bisa gue pelajari dari orang tua gue. Mereka alhamdulillahnya masih bertahan sampe sekarang. Padahal, mama punya beribu alasan buat ninggalin papa waktu dulu papa jatuh dari kaya raya jadi bangkrut sebangkrut-bangkrutnya. Hal yang sama berlaku juga ke papa, sebenernya papa punya beribu alasan juga buat ninggalin mama waktu mama sakit-sakitan. Tapi keduanya ya memilih bertahan, walau gue gatau gimana perjuangan ego keduanya. Terus, kira-kira apa yang membuat keduanya bertahan dalam komitmen p

Pertanyaan Abadi

Setelah selesai membaca bab " Malaikat dan Manusia " pada salah satu buku, gue langsung punya pertanyaan paling besar yang mungkin gak akan pernah ada jawabannya di kitab manapun; (-) Proses pemikiran gue yang muncul dari buku dan kitab yang gue baca... Tuhan menciptakan manusia untuk dijadikan khalifah di bumi ini. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang menjadi sifat dasar manusia, malaikat menanyakan " kenapa " pada Tuhan, karna mengetahui bahwa manusia hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan mereka selalu bertasbih kepada-Nya. Tapi Tuhan menjawab dgn firman-Nya, "Sesungguhnya, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S. 2:30) (-)...yang kemudian lahir menjadi sebuah pertanyaan besar Lalu kira-kira, apa hikmah sesungguhnya dibalik dipilihnya manusia menjadi khalifah di bumi ini jika disandingkan dengan malaikat yang jelas-jelas memiliki watak asli sebagai hamba yang taat? Hanya Tuhan yang tau, yang mana gue

Menyikapi Keputusan Orang Lain

Everyone you meet is fighting a battle you know nothing about. Be kind. Always. Seperempat abad. Tiba-tiba kepikiran hal yang sebenernya udah gue tau dari lama cuma gak pernah nyempetin untuk ngerenungin sih. Biasa, denial aja karna ngerasa belom perlu. Tapi sekarang hati udah mulai legowo kok untuk mikirnya. Kalo ditanya pengen apa enggak punya anak? Jawaban gue pasti pengen. Pengen banget. Tapi kalo ditanya siap apa enggaknya, pasti jawabannya belum. Iya, belum siap :') Mungkin gak sih, sebenarnya yang menjadikan ibu bapak kita orang tua itu adalah diri kita sendiri sebagai anak? Maksudnya, gak ada ilmu pasti tentang bagaimana menjadi orang tua yang paling benar. Tolong dicatat, paling benar loh ya, bukan paling baik. Karna menjadi baik itu mutlak diperlukan sifatnya. Apalagi untuk menjalani hidup sebagai khalifah di bumi ini. Ciah. Tiap orang punya gaya-nya masing-masing saat menghadapi anaknya, dan disitu lah proses pembelajaran itu terjadi. Makanya gak ada konsep 

Walk Away

L E L A H Satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang mau gue tulis di postingan kali ini secara menyeluruh. Satu kata yang timbul akibat ketimpangan dalam sebuah hubungan. Dan satu kata yang didalamnya mengandung perjalanan konstan menuju titik jenuh. Ini bukan perkara egois, disloyal, atau rasa benci. Gue mengambil keputusan untuk cut out a toxic person in my life  lebih karna gue ingin menghargai dan mencintai diri gue sendiri. Jadi, tulisan ini bukan diperuntukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk gue bersama akumulasi rasa yang gue pikul dari dulu. Kaget. Itu respon yang pertama kali muncul. Selama ini, gue punya prinsip; perlakuan apapun yang gue berikan ke orang lain semata-mata tulus karna orang tersebut pantas mendapatkannya. Di waktu itu (present). Bukan karna gue orang baik, bukan. Banyak faktor, salah satunya karna tabungan kebaikan dari orang tersebut juga. Semakin berjalannya sebuah hubungan, semakin bertambah juga cerita yang akan gue habiskan

🖤

"Satu-satunya hal yang bisa memperlambat waktu adalah rindu" 02.34 Waktu Indonesia bagian Barat Telfon baru aja ditutup. Kalo ditempat lo berarti lebih cepet satu jam. Iya, udah terlambat banget tidurnya. Apalagi besok lo masih harus aktivitas pagi. Lain sama gue yang masih libur, masih gak ada masalah kalo pun harus begadang. Dilema sih, karna gue lumayan gak suka sama konsep begadang yang dirutinin jadi kebiasaan. Ya, sesekali okelah kalo lagi dateng hawa gak bisa tidurnya, tapi kalo hampir tiap hari??? Gak sehat. Gak baik. Tapi gimana? Sekarang gue malah butuh. Malah maunya malem tuh lebih panjang dari ini. Supaya cukup waktunya untuk ngobrol dan tidur pastinya. Ehe egois. Ya, manusia kan gitu ya, kebanyakan mau yang enggak enggak. Tapi yang kali ini emang harus milih sih, mau ngorbanin waktu tidur atau..... perasaan kangen. Gue baru tau kalo perpaduan antara kangen, jarak, sama waktu bisa menghasilkan keadaan yang nyiksa. Tiga keadaan diatas itu jahat banget kalo dat

Muhammad Apip

Gambar
"Memories warm you up from the inside. But they also tear you apart" -Haruki Murakami Last night I had a dream about you, so I made this appreciation post for remembering your kindness as a beautiful soul. I still remember how we met again after a loooong time at the college near DPR (dibawah pohon rindang), and you were there shouted my name "Desss! Kuliah disini juga??" / "Lah apip.." begitu kira-kira kalo gak salah inget. Elo dan rambut keribo lo. Seneng lah gue ketemu temen sd dikampus baru. Udah lama gak ngeliat sekalinya ketemu ternyata sekampus, sefakultas pula. Bedanya dia udah satu tingkat di atas gue krn guekan kuliahnya telat setahun. Biasalah baru ketemu tukeran nomer (lagi) setelah sekian lama buat sms-an. Waktu itu jamannya masih peralihan blackberry ke android, dan androidnya masih gingerbread pula kalo gak salah loh kok ngelantur.  Intinya lo baik lah gak lupa sama temen lama. Gue dianterin cari serba-serbi ospek yang aneh-aneh, tau p

Tacenda

Gambar
Ada hari dimana sebuah perihal, dapat menjadi alasan kuat u ntuk bersedih Hari dimana aku merasa tersesat, telah menjalani kehidupan yang salah karna melawan yang sudah digariskan Ingin sekali berbagi kegusaran ini hanya untuk mengurangi derai bilur Tapi siapa? Mulai dari mana? Seandainya bisa kuceritakan Percayalah, aku ingin Tetapi tidak bisa Tidak pernah bisa Dan tidak ada yang bisa Hingga akhirnya kawan lama datang memelukku pada angin, pada sinar, pada harum tanah, pada keadaan Dan diantara semuanya, yang paling ku suka adalah menyimpannya sendiri Sendiri, semuanya tidak butuh arahan Sendiri, semuanya tidak ada gelisah Sendiri, aku  merasa baik-baik saja Walau semu Namun, yang paling menyesakkan adalah, ketika hari berganti menjadi gelap Membawa serta ingatan tersebut untuk hadir dalam keadaan aku yang sedang kacau-kacaunya Saat itu aku sadar Aku juga manusia Aku tidak selalu kuat Dan aku butuh, butuh, butuh didengarkan Hanya sek

Tentang Proses

Dulu, gue pernah jadi orang yang sedikit antipati sama orang-orang yang terlalu fanatik akan agama (walau bahkan agama yang dimaksud juga agama yang gue anut). Dulu, gue termasuk orang yang suka membuat lelucon tentang wanita muslimah yang berpakaian sesuai syariat Islam. Hmm. Ya, dulu. Sampai akhirnya temen terbaik yang gue punya memutuskan hijrah dan menjadi salah satu dari golongan yang dulu (sempat) gue perolok. Dilema. Ya, pasti. Bukan karena malu, tapi lebih ke perasaan "apa masih pantes orang kaya gue jadi temen dia?". Keputusan dia berhijrah sedikit-banyak berpengaruh juga ke diri gue. Banyak pemikiran yang akhirnya harus gue akuin bahwa, ternyata ini bukan tentang mereka, ini tentang gue yang kesasar terlalu jauh dan gak tau apa-apa tentang agama (beserta pemahamannya) yang gue anut. Mungkin ini yang namanya hidayah bisa dateng dari mana aja. Kebetulan untuk gue, datengnya dari temen sendiri. Alhamdulillah, saat sang hidayah menyapa pintunya nggak tertutup. Wal

Kata Joko Pinurbo

Baru aja mendapati bacaan puisi yang isinya bagus banget menurut gue. Karya Joko Pinurbo (2002). Mampir Tadi aku mampir ke tubuhmu tapi tubuhmu sedang sepi dan aku tak berani mengetuk pintunya. Jendela di luka lambungmu masih terbuka dan aku tidak berani melongoknya. Postingan kali ini cuma mau ngutip puisi itu aja. Iya, dikutip aja. Pembaca bebas memaknai hasil karyanya, termasuk gue. Tapi kali ini mau disimpen sendiri aja hipotesis maknanya. Pokoknya puisinya bagus.

Musik Dalam Dambaan

Gambar
Without music life would be mistaken. Gue pernah iseng ikut tes multiple intelligencesnya howard gardner di web, dan hasilnya gue termasuk orang yang memiliki kecerdasan musikal paling dominan dari ke-7 kecerdasan lainnya. Aneh sih, kok bisa? Tapi setelah dipikir-pikir ya iya juga sih. Gue bisa hapal hampir semua lagu lawas kesukaan ibu gue dari kecil sampai sekarang. Broery Pesolima, Broery Marantika, Dewi Yull, Mariam Belina, Nia Daniati, Nike Ardila dkk. Gue tau lagu-lagu mereka, tanpa punya niatan untuk ngapalin 😑 Tapi sebenernya bukan itu yang pingin dibahas. Gue mau bahas kejenuhan gue sama musik-musik yang seliweran di tv. Monoton. Terus, apa benang merahnya sama paragraf sebelumnya? Ya karna kebetulan, hidup gue gak bisa tanpa musik. Kaya ada yang kuranggg gitu. Tapi, bukan itu musik yang gue mau. Akhirnya? Arctic Monkeys lagi, Radiohead lagi, Oasis lagi, Foo Fighters lagi. Gue suka mereka, tapi semacam pingin sesuatu yang lain gitu. Pingin yang lebih manis, syahdu, dan

Serendipity

Gambar
Hello blog world! (apasik) Hmm. Sebenernya gue gak ada niatan atau kepikiran sama sekali untuk main blog, soalnya tumblr udah lebih dari cukup buat gue. Tapi yaa karna tumblr udah diblocked di negara ini dengan alasan mengandung konten negatif   (gak paham gak paham)  dan diri sendiri juga butuh untuk cuapcuap meluapkan random thoughts atau 3am feelings tanpa peduli apakah akan ada yang baca tulisan ini --selain saya tentunya-- atau enggak yaa. Maka. Welcome. To. Blogspot. Lyfe. Yea. Sekarang waktu di hp ini menunjukkan pukul 1 pagi, dannnn gue baru aja kebangun. Karna gue tinggal di kramat pulo yg super hectic dan marjinal abis, maka dini hari adalah waktu yang paling menenangkan dan memberikan banyak inspirasi. Jadi, saat ini ada banyak pikiran liar yang melintas dan minta banget dikeluarin. Kaya kata Fiersa Besari, "Menulis adalah sebuah kegiatan untuk mengabadikan pemikiran". Hal-hal yang bakal gue tuang ke dalam bentuk tulisan kemungkinan besar spontan dari